Minggu, 28 Oktober 2012

The Fat is Beautiful

Title: The Fat is Beautiful
Author : Hany
Facebook : Hanifa Ulya Elf
Twitter : Han_SeulByul
Length: Oneshoot

Cast :
-Leeteuk
-Han Seul Byul
-yesung
-Jung Sung Gi

Genre : romance? Comedy? it’s up to readers

 Disclaimer : This story just my imagine, the cast especially Leeteuk is mine!! *ditabok.

 Enjoy it! ^^

 Seoul, South Korea
 Author P.O.V

“heeeii!! yeoja ini!! Kenapa kau selalu makan terus hah?? Kau tau seperti apa badanmu sekarang?? Coba kau lihat yeoja2 yang seumuran denganmu diluar sana, kau lihat? Mereka tidak ada yang sepertimu.. tidak ada yang punya badan sepertimu! lihatlah! Pagi ini kau sudah makan 3 mangkok ramen.. oh Tuhaaann… kenapa anakku selalu tidak mendengarkan omongan ibunya ini? Berhentilah makan yang berlebihan Seul Byul-ah, berat badanmu akan bertambah terus.. kalau begini caranya bagaimana kau bisa mendapatkan namja yang tampan eoh??”
Seorang wanita paruh baya tampak mengomel dengan anak gadisnya yang sedang asik berkutat dengan semangkok ramen dan sepasang sumpit di tangannya. Gadis itu tampak santai dengan makanannya, sama sekali tidak memperdulikan ibunya yang sudah kehabisan nafas mengomelinya setiap hari.

Ayahnya sedang diluar negri untuk menjalankan bisnis keluarganya. Dan dia tinggal berdua dengan ibunya. Walau terbilang hidupnya cukup layak, tapi yeoja ini sama sekali tidak seperti gadis-gadis lain.

Jika gadis-gadis lain lebih menjaga image nya dengan berdandan dan bergaya, yeoja ini malah sering mempermalukan dirinya sendiri. Bayangkan saja, Dia sama sekali tak mengerti apa itu artinya “berdandan”. Yang dia tahu hanyalah bagaimana cara menghabiskan semua makanan *plak

Usia nya baru 22 tahun, gadis ini kuliah di Kyunghee University. Setiap hari dia tak pernah lepas dari apa yang namanya MAKANAN. Orang-orang disekitarnya selalu menyayangkannya yang memiliki badan yang bisa dibilang super duper ‘size’ itu. Dia sebenarnya adalah yeoja yang amat sangat cantik, tapi sayang, itu semua tertutup oleh kegemukannya. *kasihan XD*

Seul Byul P.O.V

Aku bosan mendengarkan eomma yang tak pernah habis-habisnya mengoceh setiap hari kepadaku. Eomma menyuruhku untuk menurunkan berat badanku. Tapi aku malah tak mendengarkannya dan tetap focus pada ‘kekasih’ku ini.

Untuk apa menurunkan berat badan?

Itu hanya membuatku tersiksa saja. Lebih baik seperti ini, daripada seperti yeoja-yeoja diluar sana yang berlomba-lomba menurunkan berat badan dan ingin mendapatkan perhatian orang-orang. Namun pada akhirnya mereka menyerah dan tak sanggup lagi. Dan hal yang tak diinginkan pun terjadi. Ada yang menjadi gila, ada yang mengasingkan diri, bahkan ada yang mencoba bunuh diri. Oh Tuhan, aku tak ingin seperti yeoja-yeoja itu.

Hari ini aku akan berangkat kuliah seperti biasa. Berdandan seperti biasa. Aku memakai sweater lengan panjang berwarna biru. dalamnya aku memakai baju kaos yang berukuran XXL *ga usah disebutin juga kali thor XD* yang berwarna putih serta rok pink panjang dibawah lutut. *model apaan tuh?

Tak lupa juga Kacamata bulat yang selalu kupakai. Dan rambut panjang yang di gerai kebawah. Aku tak memakai bedak atau make up sedikitpun. Wajah ku ini sudah polos. Jadi tak usah ditambah make up lagi. Aku terkekeh sendiri didalam kamar.

Hmm… entahlah, aku tak perduli orang berkata apa tentang penampilanku ini. Tapi aku sama sekali tak peduli.

 I’m a women.. whatever what people say about me, but here I am.. 

 “eomma, aku berangkat dulu ya..” ucapku pamit pada eommaku.

 “ne” jawab eomma ku cuek. Sepertinya eomma masih kesal padaku. Hehe..

 At Kyunghee University

Aku sudah tiba di depan gerbang kampusku. Ketika aku keluar dari mobilku, aku mendengar seseorang berteriak memanggil namaku.

“Seul Byul-ah!”

Kualihkan pandanganku pada sosok itu. Dia melambaikan tangannya padaku mengisyaratkan dia ada disana.

“Sung Gi-ya” kataku juga melambaikan tangan padanya. Dia berlari menghampiriku.

“bagaimana kabarmu hari ini eoh? Apa kau makan 3 mangkok ramen lagi pagi ini?? Dan apakah eomma mu juga masih mengomel tentang berat badanmu?? Kekeke~” Dia terkekeh renyah.

Aku hanya memanyunkan bibirku tanda aku kesal padanya. Tapi dia malah semakin tertawa.

 “kau tau, kau tambah jelek jika seperti itu! Hahahaha…”


 GEPLAK!!

 “yak! Appo…” dia mengelus kepalanya yang baru saja aku jitak. Rasakan, siapa suruh menertawakanku.

Kemudian kami masuk kedalam kampus. Ya, dikampus inilah aku mendapatkan teman seperti Sung Gi. Walau dia sedikit kekanak-kanakan, tapi bersama dialah aku bisa menghilangkan semua beban yang ada pada otakku.
Ya, dia adalah teman terbaikku. Teman yang selalu ada untukku, kuharap dia takkan pernah malu mempunyai seorang chingu sepertiku. Kami berdua sudah sampai didalam kelas. Tapi moodku langsung berubah ketika melihat’nya’ 

“ya! Lihat! Siapa yang datang!!” katanya memanggil semua teman-temannya.

 “hei, yeoja gendut! Apa kabarmu hari ini eoh?? Apa kau makan dengan BANYAK?? Hahahaha!!” dia menekankan kata-kata terkahir nya. Hatiku terasa sakit, tapi aku menahannya. Karna tak mau kalah darinya, aku membalasnya.

“ya, aku makan sangat banyak hari ini! Apa kau puas??” Sejenak dia terdiam. Tapi kemudian.. 

“aahahahahaha!! Lihatlah wajahnya itu! Seperti beruang yang sedang mengincar mangsanya!!” ucap namja itu.

“hei kau! Bisakah kau diamkan mulutmu itu?? memangnya kau tak bosan mengganggunya terus huh??” kali ini Sung Gi angkat bicara. Dia tampak tidak terima apa yang dikatakan namja itu tadi.

“Sung Gi-ya..”

“wae?? Kenapa aku harus bosan?? Dia memang pantas untuk diejek! dia sangat jelek dan… GENDUT!!” 

“kau!”Sung Gi melayangkan tangannya, tapi aku menahannya.

 “Sung Gi-ya, sudahlah.. tak usah kita pedulikan namja bodoh itu..”kataku berbisik sambil masih menahan tangannya.

 “tapi Seul Byul..” Aku langsung menariknya ke tempat duduk. Aku langsung menyuruhnya untuk menenangkan dirinya. Sebenarnya aku ingin sekali menampar namja itu, tapi aku harus bagaimana?

Orang tua nya termasuk orang penting dan pemegang tertinggi di kampus ini. Jika ada yang macam-macam dengan namja itu, maka ia tak segan-segan menyuruh orang tuanya untuk mendepak orang itu keluar.

Ya, Park Jung Soo. atau Leeteuk. Namja yang sangat populer dikampus ini. Ku akui dia memang tampan. Dan aku sempat menyukainya ketika pertama kali berada di kampus ini. Tapi tiba-tiba rasa suka itu menghilang ketika aku tahu bagaimana sifatnya.

Saat aku sedang membaca buku catatan, seseorang menepuk pundakku. Aku menoleh padanya. Dia tersenyum padaku.

 “gwaenchana?” dia bertanya padaku. Aku hanya mengangguk sambil membalas senyumnya. 

“nde yesung-ssi.. nan gwaenchana.. gomawo..” ucapku. Namja itu tersenyum lagi.

 “tak usah dimasukkan dalam hati apa yang dikatakan sama Leeteuk tadi. Kau kan tau namja seperti apa dia..”ucapnya.

Aku tersenyum.”ne, aku akan memasukkannya dalam perut saja.. hahahaha..” Yesung juga ikut tertawa,

”hahaha… kau yeoja yang sangat manis…”

“mwo?” aku kaget mendengar perkataannya. Baru kali ini aku mendengar seseorang menyebutku manis. Kurasakan pipi ku mulai memerah. Aiggoooooo~ Dia trsenyum padaku. Aku melihat matanya, mata yang saangaaaat teduh. Sepertinya aku menyukai Yesung.

 “baiklah aku kebangku ku lagi ne..” dia mengusap kepalaku. Aigoooo~ baru kali ini ada namja yang seperti ini padaku. Ya Tuhaaan… apakah dia menyukaiku?? Ani.. ani.. ani… dia tidak mungkin menyukaiku. Aku ini adalah yeoja yang sangat jelek dan gendut. Mana ada namja yang menyukaiku. Aku menggetok-getokkan kepalaku dengan tanganku.

 ***

 tak terasa mata kuliah hari ini sudah selesai. Aku bergegas untuk pulang kerumah. gak sabar rasanya ingin makan masakan eomma sepuasnya. Hehehe…. Tapi saat aku berdiri, namja yang bernama Leeteuk itu memukul-mukul sebuah meja didepannya. Seperti ingin memberitahukan sesuatu.

 “tunggu dulu, aku ada pengumuman untuk kalian. hari ini kakakku yang bernama Park In Young berulang tahun. Jadi malam nanti dia akan mengadakan pesta dirumah. Kalian semua boleh ikut!” Sontak seluruh ruangan ricuh karna senang diundang oleh seorang Leeteuk. Namja itu berhenti sebentar kemudian menatapku.

“dan kau yeoja gendut! Kau boleh ikut jika kau mau!”katanya menunjukku. Eoh? Aku? Sejak kapan dia mau mengundangku dalam acara keluarga nya?

 “kalo tak keberatan, kau bisa menjadi badutnya.. hahahaha!!” Semua siswa-siswa disini juga ikut tertawa. Kecuali yesung dan Sung Gi. Kulihat mereka berdua hanya diam melihat kelakuan Leeteuk. Aku hanya bisa menunduk. Walaupun begitu, aku tetap saja merasa malu.

 “Seul Byul-ah, lebih baik kita pulang saja.. kajja!”kata Sung Gi sambil menarik tanganku. Aku hanya bisa mengikuti Sung Gi yang berjalan keluar kelas. Ku dengar mereka masih tertawa disana. Aku benar-benar merasa malu berada disini. Namja itu benar-benar kelewatan.

 Ketika dalam perjalanan pulang, aku dan Sung Gi hanya diam. Mungkin dia mengerti apa yang aku rasakan.

“oh iya, hari ini aku main kerumah mu ne?”setelah beberapa saat kami saling diam, akhirnya sung Gi yang berbicara.

“ne, mullon! Rumahku selalu terbuka untukmu..”aku tersenyum pada Sung Gi.

 “jangan pikirkan masalah tadi lagi ya Seul Byul-ah.. lupakan saja apa yang Leeteuk lakukan padamu tadi..”Sung Gi mengusap bahuku.

 “ne Sung Gi-ya.. gomawoyo.. maaf aku menjadi teman yang memalukan.. aku memang pantas untuk diejek, aku jelek, aku juga gendut, tak ada seorangpun yang menganggap ku sebagai wanita”
Aku tersenyum getir padanya. Tapi Aku tak bisa lagi menahan air mataku. Tangisku pecah saat itu juga. Sung Gi memelukku. Dia juga ikut menangis.

 “ne.. aku mengerti perasaanmu Seul Byul-ah… uljima.. kau sangat cantik.. kau adalah WANITA, tak ada satupun wanita didunia ini yang jelek, semua nya cantik di mata Tuhan, percayalah, masih banyak yang menyayangimu.. kau tau, banyak wanita diluar sana yang tak seberuntung dirimu, tapi mereka menerima hidup mereka, menerima apa yang Tuhan berikan pada mereka.. uljima Seul Byul-ah.. aku menyayangimu.. sangat menyayangimu..”dia tersenyum sambil mengusap pipiku yang basah. Dia juga menangis lagi. Aku langsung memeluknya.

 “Gomawo Sung Gi-ya.. Aku tidak akan bisa melupakan sahabat sepertimu. Kau benar-benar sahabat sejati bagiku” beberapa lama kami masih saling berpelukan, akhirnya kami melepas pelukan itu. kami saling menatap dan tersenyum kembali lalu bergegas pulang ke rumahku.

 Author P.O.V

 Leeteuk masih tertawa riang bersama teman-temannya dikelas setelah Seul Byul pergi. Dia puas sekali mengerjai yeoja yang bernama Seul Byul itu. Yesung yang sedari tadi belum pulang dan melihat semuanya, menghampiri Leeteuk yang asik tertawa.

 “Kenapa kau selalu membully orang? terutama Han Seul Byul?” Yesung bertanya pada Leeteuk dengan wajah dinginnya.

 “wae? Apa ada masalah denganmu? Aku mengejeknya karna dia itu gendut dan jelek.. dia memang pantas diperlakukan seperti itu”jawab Leeteuk menghentikan tawanya dan menatap dingin pada Yesung.

 “dengar Leeteuk-ssi, jangan pernah meremehkan seseorang apalagi wanita. Kau bisa menyesal nanti.”kata yesung lagi.

 “hei, kenapa kau yang marah-marah padaku?? Apa kau menyukai yeoja gendut ITU? Hahaha!!” Leeteuk dan teman-temannya tertawa pada Yesung.

 “aku yakin kau akan menyesal suatu hari nanti Leeteuk-ssi.. kau bisa saja menyukai nya suatu saat..”jawab Yesung yang langsung meninggalkan kelas. Leeteuk hanya tertawa, dia yakin dia tidak mungkin jatuh cinta pada gadis gendut itu. Siapa yang mau jatuh cinta pada dia? Itu yang selalu Leeteuk katakan. tipe wanita ideal Leeteuk adalah wanita yang mempunyai tubuh yang “aaah~~” #authorsarap.

 ***

 Seul Byul P.O.V

 Kami sudah sampai dirumah ku, eomma sepertinya sedang memasak didapur. Hmm~~ aroma masakannya menggoda ku sekaliiiiii. Aku segera melepas sepatu ku dan berjalan ke dapur, tak peduli dengan Sung Gi yang masih di depan.

Ah lihat! Ada makanan kesukaan ku. Diam-diam aku mengambilnya tanpa sepengetahuan eomma. Lalu kutarik Sung Gi dan berlari ke dalam kamar. Sesampainya dikamar aku langsung tertawa sementara Sung Gi hanya heran menatapku.

 “wae? Ada apa? Kenapa kita lari-lari ke kamarmu?”Tanya nya.
Aku memperlihatkan makanan yang ku ambil. Dia sepertinya mengerti lalu kemudian ikut tertawa.

 “kau ini, apa tidak ada niat mu untuk menurunkan berat badan eoh?”Tanya nya.

 “aniya..”jawabku terkekeh sambil memakan makanan itu.

 “aish.. kau ini.. oh iya, apa kau nanti malam akan pergi kepesta ulang tahun kakaknya Leeteuk itu?”

 “ne.. seperti nya begitu..” “menurutku lebih baik tidak usah Seul Byul-ah…. Aku merasakan firasat yang tidak baik.. kau tidak usah pergi ne.. aku juga tidak akan pergi..”kata nya.

 “aniya Sung Gi-ya… aku hanya ingin pergi saja.. lagipula aku sudah lama tidak pergi ke pesta-pesta..”kataku meyakinkannya.

 “ya sudahlah, kalau begitu aku juga ikut denganmu..”

 Ddrrrrttt….. ddrrrrrrrtt…… ddrrrrrrrtt……… 

Ponsel Sung Gi berbunyi. Dia segera mengangkatnya.

 “yeoboseyo? Ne.. sepertinya aku ikut.. ne, Seul Byul juga ikut… baiklah… terserah saja.. ne.. pai~” Sung Gi menutup telfonnya, dia tersenyum. Hmm~ sepertinyaa…

 “apa kau sudah punya namjachingu?”tanyaku menggodanya. Sontak ia kaget. Kemudian dia tersenyum dan pipinya memerah. Ternyata benar.

 “aigooooo~~ kenapa kau tidak cerita kalau kau sudah punya namjachingu eoh?”kataku sambil memukul lengannya.

 “hehe.. mianhae… abis, kalau aku cerita padamu, kau selalu asik makan, ketika aku bertanya, kau hanya bilang ‘ne’ dan itu membuatku kesal.. “dia memanyunkan bibirnya.

 “ahaha… mianhae… kau taukan hobiku itu… hehe.. ohiya, kalau aku boleh tau siapa namja itu, hum?”Tanya ku penasaran.

 “kau juga tahu orang nya..”jawabnya. Aku menaikkan alisku.

 “nuguya?” Dia mendekatkan wajah nya ditelingaku dan membisikkan sebuah nama.

 “MWO??”

 “ne.. kami sudah seminggu berpacaran…”dia senyum-senyum tanda dia bahagia.

 Omo.. Aku.. aku.. aku tidak percaya apa yang dia katakan. Benarkah? Benarkah Sung Gi berpacaran dengan… YESUNG??
 Namja yang juga aku sukai? Aku tertunduk lemah. Nafsu makan ku hilang seketika. Sung Gi menatapku dan melambai-lambaikan tangannya. Aku segera sadar dan mendongakkan kepalaku.

 “aaah~~ ne.. chukkae Sung Gi-ya.. semoga hubungan kalian langgeng ne..” kataku tersenyum paksa padanya.

 “ne Seul Byul-ah… kau juga harus bisa mendapatkan namja yang baik dan menerimamu setulus hati nya..”dia menepuk-nepuk bahuku. Aku hanya tersenyum getir melihatnya. dia benar-benar bahagia.

Ottokeh? Sepertinya aku harus merelakan Yesung dengan Sung Gi. Aku tak tega bilang pada Sung Gi bahwa aku dan dia mencintai namja yang sama. Sung Gi sudah ku anggap sebagai saudara sendiri. Aku tak mau persahabatan kami hancur. Biarlah aku yang merelakannya.

 “Seul Byul-ah… mianhae… sepertinya malam ini aku tak bisa berangkat bersama mu.. yesung ingin menjemputku katanya.. mianhae Seul Byul-ah…”kata Sung Gi tertunduk.

 “ne.. gwaenchana.. aku berangkat sendiri saja…”kataku tersenyum.

 “jinjja? Baiklah… kalau begitu aku dan Yesung akan menunggumu di depan rumah Leeteuk nanti malam.. kalau begitu aku pulang ne.. “katanya beranjak dari kasurku.

 “ne.. josimhae..”kataku sambil tersenyum padanya.

 “ah! Kau sudah pulang ternyata.. sejak kapan? Kenapa eomma tidak mendengarnya? Eh ada Sung Gi..”eomma tiba-tiba keluar dari arah dapur.

 “ne ahjuma.. tapi aku sudah mau pulang sekarang.. aku permisi dulu ya ahjuma..”kata Sung Gi membungkuk pada eommaku.

 “ne.. josimhae..” kata eomma.

 “oh iya, Seul Byul, apa kau melihat makanan yang di atas meja ini?? Kenapa tidak ada ya?? Perasaan eomma sudah memasaknya..”

 “eoh?” aku kaget mendengar pertanyaan eomma. Ottokeh? Sepertinya aku lari saja ke kamar.

 “hei! Eomma bertanya padamu Seul Byul-ah… tunggu, jangan-jangan…. Ya! Kau yang mengambilnya??? Dasar Anak nakal!”eomma ingin melemparku dengan sendok tapi aku langsung lari kedalam kamar dan menutup pintu rapat-rapat. Hehehehe…

 ***

 Huft…. Sudah berapa baju yang aku pilih tapi tak ada yang sesuai. Hampir semua bajuku adalah baju kaos. Tak ada gaun yang pas denganku.

Ottokeh? Tiba-tiba eomma masuk kekamar. Dan melihat ku yang sedang membolak-balikan baju-baju. 

“waeyo Seul Byul-ah?”Tanya eomma.

 “ini eomma…. Temanku ada yang mengadakan pesta ulang tahun.. tapi aku tak tau harus memakai baju apa..”jawabku cemberut. 

“makanya, sudah eomma bilang kuruskan badanmu itu..”kata eomma meledek.

 “aish eomma, jangan membahas itu sekarang…”

 “ne ne… benar kau ingin pergi kepesta?” Aku mengangguk.

 “tunggu sebentar..” Eomma pergi kekamar nya dan kembali setelah itu.

 “ini baju eomma waktu hamil.. mungkin cukup dengan ukuran tubuhmu..”kata eomma ku menunjukkan baju nya.

 “mwo?? Baju hamil?? Eommaaaa………”kataku merajuk pada eomma.

 “wae? Memangnya kau mau pakai baju apa lagi?” Aish.. jinjja!? Itukan baju hamil. Masa aku pakai baju hamil eomma??
Tapii… jika dilihat-lihat baju itu memang manis.. masih terjaga sekali keindahannya.

 “yasudahlah.. akan aku pakai eomma…”kataku sambil mengambil baju itu. Eomma hanya tersenyum lalu mengusap kepalaku kemudian pergi meninggalkan kamar.

 Leeteuk house

 Ku lihat Sung Gi dan yesung sudah menungguku. Aku melambaikan tangan pada mereka. Lalu menghampiri mereka di depan pintu.

 “aigooo~ lihat ini. Cantik sekaliii…”puji Sung Gi. Aku tau itu hanya ingin membuatku senang. Aku melirik namja disebelahnya. Dia tersenyum padaku.

 “ya sudah, kajja kita masuk..”kata Yesung.

 “ne..”kataku dan Sung Gi bersamaan. Ketika sampai didalam, tampak ramai sekali orang disini. Sepertinya itu adalah teman kakaknya. Pakaian-pakaian mereka bagus & indah. Tidak seperti aku. Mereka semua memakai gaun yang pas dengan tubuh mereka. Terlihat tubuh langsing wanita-wanita itu. Aku merasa malu pada mereka.

 “eoh? Yeoja gendut! Kau datang juga rupanya”kata Leeteuk saat aku tiba didalam. dia mengejekku dengan tatapan evil nya.

 “Seul Byul-ah… kajja, kita ambil makanan saja..”kata Sung Gi menarikku. Saat aku dan Seul byul akan beranjak, tiba-tiba…

 “eh tunggu, bukankah itu baju hamil?? Kalau aku tak salah liat itu baju hamilkan?? Ahahaha!! Hei teman-teman! Liat! Teman kita satu ini.. dia memakai baju hamil! Mungkin karena badannya yang TERLALU BESAR jadi dia tidak mempunyai baju yang layak untuk dipakai kepesta! Hahahahaha!!” Aku kaget mendengarnya. bagaimana dia tau kalau aku memakai baju hamil? *mungkin pernah make kali XD *abaikan.

Kurasa wajahku memerah sekarang. Aku sangat malu. Mereka semua mentertawakanku. Aku tak bisa lagi menahan air mataku. Aku memutuskan untuk pulang saja.
Tapi saat aku berbalik..

 BUGH! PRANNGG!! Aku terjatuh dan menabrak seorang pelayan!

Ottokeh? Mereka semua makin mentertawakanku. Aku benar-benar sangat malu. Baju ku basah terkena sirup. Saat aku akan berdiri, seorang pelayan yang lain datang membawa kue tart dan tidak melihatku disitu, tiba-tiba dia tersandung dan aaahh.. dia menjatuhkan kue itu diwajahku!

 “HAHAHAHAHAHAHA!!!”semua orang semakin menertawakanku. Ku lihat Sung Gi dan Yesung menghampiriku panik. Kulihat In Young eonni yang menatapku iba. Dan orang tuanya yang menahan malu. Dan… Leeteuk yang tertawa puas melihatku seperti ini.

 Aku tak bisa lagi menahan amarahku. Tangis ku meledak. Aku bangkit dan berdiri didepan Leeteuk. Mataku sudah merah dengan air mata yang keluar.

 “KAU PUAS SEKARANG?? KAU PUAS TELAH MEMPERMALUKAN AKU??? KAU PUAS MELIHATKU SEPERTI INI??? KENAPA KAU SELALU MENGEJEKKU?? APA PERNAH AKU MELAKUKAN HAL YANG SALAH PADAMU HINGGA KAU MEMPERLAKUKANKU SEPERTI INI??? KENAPA KAU TAK PERNAH MENGERTI PERASAAN ORANG LAIN??? KAU SELALU BERBUAT SEMAUMU! AKU TAU AKU JELEK! AKU TAU AKU GENDUT! TAPI AKU BUKAN MONSTER YANG HARUS KAU SIKSA SEPERTI INI!! AKU MASIH PUNYA HARGA DIRI!! DENGAR ITU PARK JUNG SOO!!”
 Aku marah. Aku benar-benar marah. Aku langsung meninggalkan tempat ini. Aku tak perduli teriakkan Yesung dan Sung Gi yang memanggilku. Mulai sekarang aku akan menghilang dari semua ini dan memulai hidup baruku!

 ***

 Leeteuk P.O.V

 Apakah aku terlalu kejam padanya? Tapi.. aku tak bermaksud begitu. Aku hanya bercanda. Aku tak tau kalau dia akan seperti ini padaku. Semua orang yang ada disini terdiam mendengar apa yang dikatakan yeoja itu dan menatapku dingin.

 “kau! Apa kau puas memperlakukan Seul Byul seperti itu?? Apakah kau menyesal?? Ku rasa tidak bagimu.. kau tak tau apa artinya menyesal.. kau tak pernah sekalipun mengerti perasaan orang..”yeoja yang bernama Jung Sung Gi itu menunjuk-nunjukku dengan tatapan marahnya.

 “kajja Yesung-ah.. lebih baik kita pergi dari sini..” Kulihat Appa dan Eomma menatapku dengan tatapan tajam.

 ***

 Aku berdiri diatas balkon kamarku. Acara sudah selesai sejak 1 jam yang lalu. Sekarang sudah jam 11 malam. Aku masih teringat kejadian tadi. Aku mengingat apa yang dikatakan oleh Seul Byul.

Aku benar-benar merasa bersalah padanya. sungguh. Tiba-tiba ada yang memegang pundak sebelah kiriku. Aku menoleh ke arahnya. Dia tersenyum padaku.

 “noona….”

 “kau belum tidur?”

 “ajig….”

 “apa kau masih mengingat kejadian tadi?”tanyanya.

 “ne.. aku merasa bersalah… aku tak bermaksud begitu.. aku hanya bercanda noona.. aku tak tau kalau akan seperti ini… mianhae noona, aku jadi mengacaukan pesta mu…”jawabku tertunduk.
Kami sama-sama terdiam. Cukup lama.

 “gwaenchana Jung Soo-ya.. minta maaflah pada nya….” Aku menoleh pada noona. Ya, noona benar. Aku harus minta maaf pada Seul Byul. Tapi aku tak tau apa Seul Byul mau memaafkanku.

 “bagaimana kalau dia tidak mau memaafkanku?” Noona tersenyum,

”tak ada manusia yang sempurna Jung Soo-ya…”noona mengusap kepalaku dan berlalu pergi. Noona benar, aku akan berusaha meminta maaf pada Seul Byul. Walau dia tidak akan memaafkanku, tapi tak apa, itu hak nya. Aku bergegas tidur, besok aku akan berusaha bicara dikampus dengan Seul Byul.

 At Kyunghee University

 Kemana dia? Apa dia tidak datang hari ini? Apa dia masih marah dan tidak mau bertemu denganku? Aku melihat Sung Gi masuk ke kelas dengan Yesung. Mereka berdua tampak muram. Kenapa mereka?
Ah.. Lebih baik aku menunggu Seul Byul.. mungkin dia terlambat.

 1 hari..

 2 hari..

 3 hari..

 4 hari..

 Seminggu..

 Kemana dia? Aku benar-benar frustasi menunggunya..

Ada apa sebenarnya?? Kenapa dia menghilang? Segitu marah kah dia padaku?
 Ya, ku akui aku memang jahat. Tapi.. haruskah dia seperti ini?? Ku mohon Seul Byul… aku hanya ingin meminta maaf padamu. Aku masih menunggu nya di kelas ini. Kulihat Sung Gi, wajahnya masih muram. Ada apa dengannya? Lebih baik aku bertanya saja. Aku berjalan ke arah bangku nya.

 “Sung Gi-ssi… Kenapa Seul Byul tidak datang??”tanyaku pelan. Dia mendongkkan kepalanya dan menatapku tajam.

 “masih berani kau menanyakannya eoh?? masih peduli pada nya??”ucapnya dingin dan pergi meninggalkanku. Wae? Aku hanya ingin bertanya. Aku hanya ingin meminta maaf. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.

 “yesung-ssi?”kataku.

 “apa kau mencari Seul Byul?”tanyanya dingin padaku.

 “ne… aku mencarinya.. aku tau aku bersalah.. aku ingin minta maaf padanya.. aku ingin menemuinya..”kataku tertunduk.

 “maaf.. tapi sudah terlambat Leeteuk-ssi.. kau sudah terlambat..” Aku mendongakkan kepalaku. Menatap nya kaget.

 “apa maksudmu Yesung-ssi?”

 “dia.. dia sudah pergi.. ke.. ke Amerika..”

 “MWO??”

 “malam itu… setelah kejadian itu.. dia memutuskan untuk menyusul ayahnya ke Amerika. Aku dan Sung Gi yang mengantarnya kebandara..”jelasnya.

 “kau.. kau tidak bercanda kan Yesung-ssi?”

 “hah.. untuk apa aku berbohong padamu??”jawabnya dan langsung meninggalkanku. Apa.. apa yang dia katakan?? Lututku lemas seketika. Aku terduduk dilantai.

 “kenapa? Kenapa kau pergi saat aku ingin meminta maaf padamu?? Kenapa kau pergi Seul Byul? Kenapa kau pergi saat aku mulai menyukaimu yeoja gendut??”kataku masih terduduk dilantai.

 ***

 2 tahun kemudian..

 Sekarang aku sedang berada diruangan ku. Sudah 2 tahun berlalu. Dan aku sudah lulus dari universitas. Appa menyuruhku untuk meneruskan perusahaannya. sekarang aku bekerja jadi wakil direktur Appaku.

Yeoja itu, hah…. aku selalu teringat padanya. aku masih memikirkannya selama 2 tahun ini. Perasaan menyesal itu masih ada. Dan terus menghantui ku.

 Jika aku bertemu lagi dengannya aku tak perduli dia marah padaku atau tidak, aku akan menyatakan perasaan ku padanya. Aku tak peduli dengan tubuhnya yang seperti itu, aku benar-benar tulus. Ya, aku menyukai nya. Aku baru sadar selama ini dia yeoja yang sangat manis walau badannya melebihi ukuran normal #plakk._.v aku akan menerimanya dan menjadikannya kekasihku.

 Hari ini aku putuskan untuk pulang lebih cepat. Aku ingin istirahat dirumah. Ketika aku sampai dirumah, eomma langsung menghampiriku.

 “kau sudah pulang Jung Soo-ya? malam ini.. kita akan makan malam bersama keluarga teman Appa.. Tuan Han dan keluarga nya akan bertemu dengan kita jam 7 nanti.. kau harus ikut ne?”kata eomma.

 “aniya eomma… aku sangat lelah…”jawabku.

 “eomma mohon Jung Soo… ini hanya sekedar makan malam saja..”eomma menatapku. Aku menarik nafas sejenak,

”arraseo.. aku akan ikut..” Eomma tersenyum padaku Dan meninggalkanku. Aku memutuskan untuk pergi kekamar.

 At Restorant

Kami sudah berkumpul di restoran. Tuan Han dan istrinya sudah datang. 

“dimana anakmu?”Tanya Appa.

 “aah…. Dia tadi habis olahraga, katanya dia mungkin agak terlambat..”jawab Tuan Han.

 “waah… anakmu ternyata rajin olahraga juga ya.. berbeda dengan anakku ini..”appa melirikku sekilas. Aish…

 “aah.. tidak.. anakku tidak seperti itu dulu.. dia sangat malas berolah raga, tapi sekarang dia malah rajin sekali.. haha..”kata Tuan Han.

 “oya, siapa dia? Yeoja atau namja??”Tanya Eomma.

 “dia seorang yeoja… mungkin sebentar lagi dia datang..”jawab Tuan Han. Ayah ku mengangguk. Kemudian mereka melanjutkan makannya.
Aah.. aku benar-benar bosan disini. In Young noona sedang diluar negri. Lebih baik aku izin saja dari sini. Saat aku ingin membuka mulut, tiba-tiba..

 “annyeong haseyo….” Kami semua langsung menatap kea rah sumber suara.. Seorang yeoja menggunakan dress warna putih tersenyum manis kearah kami. Sepertinya aku familiar dengan wajah ini. Tapi siapa?

Aku mengurungkan niatku untuk pergi.

 “oh.. kau sudah datang rupanya..”

 “waah… yeoja yang cantik.. siapa nama mu nak?”Tanya Eomma.

 “Han Seul Byul imnida…”

 DEG!

 a.. a.. apa yang barusan dia bilang? Aku membulatkan mata ku. Aku tidak salah dengar kan?? tidak mungkin dia Han Seul Byul yang kukenal.

“perkenalkan, ini anak perempuan ku satu-satu nya.. dia baru pulang dari Amerika 1 minggu yang lalu..”kata Tuan Han.

 A.. Amerika?? Yeoja itu hanya tersenyum. Matanya beralih menatapku. Wajah nya sedikit kaget. Tapi dia bersikap biasa dan tak menunjukkan respon apapun. aku semakin curiga.

 “Seul Byul-ssi, silahkan duduk disamping Leeteuk..”kata eomma tersenyum dan menyuruhnya duduk. Aku menatap nya dari atas hingga kebawah.
Apa benar dia Han Seul Byul? Wajah mereka mirip. Ku perhatikan lagi matanya,Ya, aku tak salah lagi.
Dia Seul byul. Dia benar-benar berubah sekarang.
Tubuh gemuk nya sudah tidak ada lagi. Emm… maksud ku, ah ntahlah… Aku tak menyangka dia seperti ini. Benar-benar……… Yeppeo.

 “kenapa kau menatapku seperti itu?”dia menatapku heran. Astaga, Ternyata aku ketahuan sedang memperhatikannya.

 “aniya….”jawabku.

 ***

 Seul Byul P.O.V

 Bagaimana aku bisa bertemu lagi dengannya?? Kenapa kami harus bertemu?? Jujur saja, aku masih marah pada nya karna 2 tahun yang lalu.
Dan aku masih membencinya. Seandainya dia tau bagaimana susah nya aku berjuang untuk menurunkan berat badanku. Mengingat perkataan-perkataannya yang selalu mengejekku dan mempermalukanku di depan teman-temanku, itu selalu ku ingat.
Dan itu juga menjadi sebuah motivasi untukku agar aku lebih giat untuk menghilangkan kegemukanku itu. Aku ingin membuktikan pada nya kalau aku bisa menjadi seorang WANITA.

 Dan Sekarang dia ada disampingku dan menatapku seperti itu. Hh.. Seperti nya dia sudah menyadari siapa aku. pasti kau terkejut kan Leeteuk-ssi?

 “kenapa kau menatap ku seperti itu?”tanyaku heran karna dia memperhatikanku terus. Yaa… walaupun aku sedkit gugup juga. 

“aniya..”katanya sambil menatap piring nya. Ada apa dengannya? Apakah dia bertanya-tanya tentang bagaimana aku bisa menjadi seperti ini?
Hh… aku tak peduli. Tapi….. kenapa ada yang aneh saat aku menatapnya? Tiba-tiba hatiku bergetar. eh..!!

***

 Aaah….. sudah lama aku tidak jalan-jalan di kota Seoul, selama seminggu ini aku hanya sibuk membantu Appa dikantor. Dan ini saatnya aku mengambil kesempatan untuk jalan-jalan. Aku segera menyelesaikan makan ku dan berpamitan.

 “eomma.. appa… ahjussi.. ahjumma.. joesonghamnida, seperti nya aku harus pergi..”kataku pada mereka. Semuanya menatapku dengan tatapan heran, termasuk Leeteuk.

 “mau kemana? Seperti nya cepat sekali..”Tanya Ny. Park padaku.

 “itu.. hmm.. aku ingin jalan-jalan disekitar kota.. sudah lama aku tidak jalan-jalan di Seoul..”jawabku hati-hati.

 “ooh… baiklah.. kalau begitu hati-hati ya…”kata Appa.

 “ne..” “tunggu dulu, aku ikut denganmu..”

Mwo?? Untuk apa dia ikut??

 “aku akan menemani nya jalan-jalan”
Apa yang dibilang namja ini?? dia pikir aku sudah lupa dengan jalanan Seoul?? Ottokeh?? Tapi kenapa aku tak bisa menolaknya??

 “baiklah.. jaga dia ya Leeteuk..”kata ny. Park

 “kau tidak usah khawatir Seul Byul-ah.. nanti mobilmu akan ayah suruh orang untuk menjemputnya..”sambung appa ku. Leeteuk langsung menarikku tanpa membiarkanku pamit pada orang tua ku. Sesampai nya diluar, dia masih menggenggam tangan ku dan tidak melepaskannya. namja ini.. 

“lepaskan! Untuk apa kau ikut-ikut??”Tanya ku sambil melepas tangannya. Tapi dia menarik nya lagi dan membawa ku masuk kedalam mobilnya. aku hanya pasrah..

Selama perjalanan tak satu kata pun yang keluar dari mulut kami. Sampai akhirnya mobil kami berhenti, mobil ini menghadap ke sungai Han yang gemerlap di malam hari..

 Huffttt……. Untuk apa dia membawaku kesini? Apa ada yang ingin dia bicarakan padaku?? Aku tak peduli lagi. Tapi aku merasa ingin mendengar sesuatu dari mulutnya. Ntahlah, ada apa denganku?? Setelah 2 tahun aku melupakannya dan sekarang kami bertemu lagi. Rasanya aneh. Ya, aku… aku.. aaaarrggh!! Ternyata tanpa kusadari, dari tadi dia memperhatikan ku yang sedang memanyun-manyun kan bibirku.

 “kau tau, kau lebih jelek memanyunkan mulutmu seperti itu..”dia terkekeh pelan. Ternyata dia masih sama saja. 

“apa peduli mu?”kataku dingin. Dan setelah itu kami kembali sama-sama terdiam. Tapi tiba-tiba.. 

“mianhae…” Apa? Apa yang dia bilang barusan?? Dia meminta maaf padaku?? Aku tidak salah dengarkan??

 “untuk apa kau minta maaf padaku??”

 “mianhae.. aku tau aku salah saat 2 tahun yang lalu.. aku terlalu berlebihan dengan sikapku padamu.. aku tidak tau apa yang harus katakan lagi… sekali lagi aku.. ak- aku minta maaf..” Aku menoleh menatap mata nya. Dan dia juga menatapku. Mata nya teduh dan Ada ketulusan tersirat didalamnya.

Hatiku tersentuh dan sedikit mengurangi kebencianku padanya. Aaah…. Inilah aku, selalu saja tidak bisa melihat orang seperti itu.

 “baiklah… aku sudah memaafkanmu..”kataku. Aku mengalihkan wajahku dari nya. Dia masih menatapku dengan tatapan teduhnya. “benarkah?? Gomawo seul Byul-ah..”dia menatapku sambil tersenyum bahagia. Ntahlah, aku merasa senang melihat senyum nya. Sebenarnya ada apa denganku? Aku berusaha untuk menahan senyum ku juga.
Lebih baik aku keluar, aku tidak ingin berlama-lama disini. Bisa-bisa aku jatuh cinta pada namja ini lagi. 

“baiklah, aku keluar dulu.. urusan kita udah selesai kan?” Dia hanya terdiam menatapku. Seperti memikirkan sesuatu. Aku segera membuka pintu dan keluar dari mobil Leeteuk.

 Saat aku berjalan meninggalkan mobilnya, ada seseorang memanggil namaku yang dipastikan itu adalah suara Leeteuk. Dia berjalan mendekatiku. Dan berhenti di depanku.

 “urusan kita masih ada yang belum selesai..”

 “mwo?”

Dia memegang pundakku. menatapku masih seperti tadi. dia meraih tengkuk ku dan mendekatkan wajahnya ke arahku. dia semakin mendekatkan jarak antara kami. Semakin dekat semakin dekat Dan…

 CHU~

 Dia mencium lembut bibirku. Sedikit lama. Melumat perlahan bibirku. Dan Entah kenapa aku tak menolak sama sekali saat dia menciumku.

 Dan sekarang aku baru tau, perasaan cinta itu kembali lagi. Dia melepaskan ciumannya dan menatapku lembut.

 “saranghaeyo….” Kata-kata itu terdengar jelas ditelingaku.
Ottokeh?? Benarkah aku mencintainya?? Aku merasakan sudut bibirku tertarik ke atas. Aku tersenyum. Seperti nya dia sudah tau jawabanku. Dan dia langsung menarikku kedalam pelukannya.

 Hangat

 Aku membalas pelukannya dan juga membisikkan sebuah kalimat.

 “nado saranghaeyo…”

 EPILOG

sepasang suami istri tampak sedang duduk santai sambil menonton TV disebuah ruangan yang berada di dalam rumah mewah. tampak sang suami sedang mengelus-elus perut istri nya

 “chagi.. kau jadi gendut lagi sekarang.. kekeke~~”

 “yakk.. Oppa, aku gendut karna aku sedang mengandung anakmu..” Seul Byul mempoutkan bibir nya kedepan.

 “kekeke~~ ne ne ne.. aku tau itu chagi… hum? saranghae.. walau kau kembali gendut sekalipun rasa cintaku pada mu takkan hilang..”

 “aish… jangan gombal lagi oppa… kau sudah sering membuatku hampir pingsan karna gombalanmu.. haha..”

 “hahaha… tentu saja, istri ku tidak akan pernah menolak gombalan ku.. hum?”

 “haha… ya ya ya… ku akui, aku memang selalu terpesona dengan gombalanmu..”

 “hehe.. ya sudah, bukankah sekarang usia kandungan mu sudah 8 bulan eoh? bagaimana kalau kita belanja untuk keperluan anak kita nanti?” 

“ah iya oppa… aku hampir saja lupa.. ne, kajja! kita beli sekarang saja..”

 “oke chagi…”

 At Mobil

 “chagi.. aku ingin sekali anak pertama kita namja.. kalau dia namja, aku bisa menjadikannya jagoanku.. heheheh..”

 “anniooo…. aku ingin yeoja! aku ingin menjadikannya seorang yeoja yang sangat cantik dan pintar..”

 “aish.. tapi aku ingin namja chagi…”

 “shireo! yeoja saja..”

 “aisshhh… ya sudah, kalo dia yeoja juga tidak apa-apa! tapi aku ingin adik nya nanti adalah namja..*menyeringai*”

 “hah?”

 THE END